Friday, April 12, 2013

'Ormas seharusnya tidak berafiliasi ke partai politik'

'Ormas seharusnya tidak berafiliasi ke partai politik'
Foto: Demo tolak RUU Ormas. ©2013 Okesharezone
Reporter: Dian Mutiya

Pengamat Budaya Politik M Sobari menegaskan Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Ormas Kepemudaan Permanen (OKP) harus independen sebagai bentuk penyeimbang atas partai politik. Menurutnya, sebaiknya ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah seharusnya tidak berafiliasi ke partai politik.

"Ormas harus independen dan kritis. Jika ada organisasi sayap partai tergantung partainya, sebaiknya ormas tidak menjadi pendukung partai terlebih partai yang parah," kata Sobari dalam diskusi KJPP di Gedung Bawaslu, Thamrin, Jakarta, Jumat (12/4).

Menurutnya ormas seperti NU dan Muhammadiyah menjadi organisasi yang independen sehingga tidak menjadi 'kepanjangan tangan' parpol tertentu. Pada dasarnya ormas merupakan penyeimbang dari parpol yang penuh dengan kepentingan.

"Sebaiknya ormas seperti NU dan Muhammadiyah, tidak berafiliasi ke parpol," ujar Sobari.

Diskusi yang bertemakan 'Menakar Kekuatan Ormas/OKP Bagi Parpol, Jelang Pemilu 2014' juga dihadiri oleh Tinno Rahdian, Aktivis Satria (Organisasi Sayap Gerindra, red). Sobari menyoroti kondisi sekarang ini nilai-nilai idealis di Indonesia hampir mati.

"Di Indonesia idealisme parah dan hampir mati, idealisme itu barang yang rentan di negara ini,"

Pemuda sebagai kaum intelektual menjadi harapan penyeimbang demokrasi namun idealis sekarang ini sebatas wacana tanpa implementasi.

"Pemuda menjadi garda terdepan dalam mengawal proses demokrasi yang memiliki idealis sebagai kaum intelektual," ujarnya.

Sobari menambahkan perjuangan dalam penegakan demokrasi dibutuhkan peran pemuda yang berjuang dengan idealisme. Karena peran pemuda yang melakukan proses pengawalan dan mengamati demokrasi di negeri ini.

"Didukung oleh pemuda yang mau berjuang dengan idealisme, proses mengamati proses mengawal adalah tugas pemuda," tutupnya.

No comments:

Post a Comment