Monday, March 4, 2013

Ahok: Kami terpaksa jilat ludah sendiri

Ahok: Kami Terpaksa Menjilat Ludah Sendiri
Foto: Ahok gelar open house. ©2012 Okesharezone
Reporter: Dudi Anggoro

Seperti biasa, emosi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kembali memuncak saat berdiskusi dengan perwakilan buruh yang berdiskusi persoalan penangguhan UMP 2013 PT. Hasolindo. Saat, buruh mempertanyakan hasil audit keuangan perusahaan dari akuntan publik yang diajukan bersama surat penangguhan UMP kepada Disnaker DKI Jakarta.

"Masalah audit akuntan publik cuma dari salah satu buah pihak," ujar perwakilan buruh Toto Susilo saat pertemuan dengan Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (4/3).

Mendengar hal tersebut, mantan Bupati Belitung Timur ini langsung memuncak emosi dan balik meminta laporan keuangan organisasi yang menaungi buruh, seperti Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI). Sebab, Ahok ingin menerapkan keadilan, tidak hanya perusahaan tetapi organisasi serikat buruh juga.

"Kalau bapak ingin kami periksa semua, ya kami butuh waktu enam bulan paling cepat tiga bulan. Saya mau bela 225 ribu orang," katanya ketus.

"Silahkan bapak audit, kalau bapak mau cari untuk audit. Kami minta semua organisasi diperiksa juga. Jerih payah buruh dilarikan kemana saja, saya ingin tahu jadi adil," ungkap Ahok meluap-luap.

Politikus Gerindra ini mengatakan setiap sen yang dipungut dari buruh untuk anggaran organisasi buruh wajib di audit.

"Saya minta bapak laporkan juga. Ini kondisi yang saya hadapi. Saya minta satu sen yang diterima dari kaum buruh harap dilaporkan. Ini sudah organisasi sudah tiga tahun, kalau enggak bisa bapak dianggap pungli," ancam Ahok.

Ahok pun curhat jika dirinya siap disalahkan dan terpaksa jilat ludah sendiri. Sebab, prinsipnya bersama dengan Jokowi tidak ingin warga susah.

"Kami terpaksa jilat ludah kami, karena kami tidak ingin orang susah. Kita mau prosentase berapa banyak. Saya dan gubernur dipilih 52,8 persen. Tapi keputusan tetap 100 persen," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment