Monday, March 4, 2013

Fraksi Demokrat: Siapa Anas, berani lawan SBY?

Fraksi Demokrat: Siapa Anas, berani melawan SBY?
Foto: SBY di Rapimnas Demokrat. ©2013 KM/Okesharezone
Reporter: Deddy Santosa

Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Nurhayati Ali Assegaf menilai deklarasi Barisan Paling Anti Keluarga SBY (Bapak SBY), bukan sebagai bentuk perlawanan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum kepada Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah Anas lengser, ibarat macan ompong.

"Tidak ada, Pak Anas sama sekali tidak melawan SBY. Itu diwacanakan saja emosi sesaat. Pak Anas, siapa Mas Anas? Bisa melawan? Setelah tidak jadi ketua umum bukan siapa-siapa, kembali jadi orang biasa," kata Nurhayati di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (4/3).

Menurut Nurhayati, sejak menjadi presiden, SBY berhasil meningkatkan grafik ekonomi Indonesia. Melejitnya ekonomi Indonesia di atas Tiongkok, seharusnya menjadi kebanggaan rakyat.

Sedangkan, lanjutnya, India masih berusaha keras meningkatkan grafik ekonominya di kelas internasional. "Sebaiknya kita itu, warga bangsa harus hormat sama pimpinan. Pak SBY dipilih lebih 60 persen rakyat Indonesia dan mendapat kepercayaan," lanjut Nurhayati.

Kemarin, 11 perwakilan kampus di Jakarta mendeklarasikan diri sebagai Bapak SBY. Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adil, tidak tebang pilih menyelesaikan kasus korupsi. Termasuk dugaan korupsi lingkar keluarga Cikeas.

Gerakan Bapak SBY membantah kepanjangan tangan atau mendukung Anas. Menurutnya, kalau ketua umum jadi tersangka korupsi, maka tidak menutup kemungkinan aliran uang haram juga bermuara ke kantong-kantong struktural partai.

"Kalau bela Anas, jangan identikkan dengan HMI," kata Koordinator Lapangan Bapak SBY, Zulkarnain di Sekretariat HMI Jalan Cilosari No 17, Cikini, Jakarta, Minggu (3/3) kemarin.

No comments:

Post a Comment