Foto: Ilustrasi kesurupan.
Reporter: Rizal Wibowo
Proses belajar mengajar di SMP Negeri 19 yang berlokasi di Jalan Arif Rachman Hakim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/12) siang, tiba-tiba berubah menjadi suasana ketakutan. Baik guru maupun siswa-siswi, diliputi perasaan panik. Situasi ini, karena satu per satu, siswa kelas VII mendadak histeris dan tak sadarkan diri.
Setidaknya, ada sekitar 12 siswa yang mengalami kondisi seperti orang kesurupan tersebut. "Iya, mereka kesurupan, nggak tahu kenapa tiba-tiba mereka menjerit-jerit," ujar salah satu siswa di lokasi kejadian.
Namun, pihak sekolah menolak apa yang dialami siswanya itu, disebut kesurupan. Guru-guru lebih senang menyebutnya stres dan latah. Mereka (para guru) mengaku, kalau melihat sendiri kondisi saat itu. Tiba-tiba, banyak siswanya menangis dan terjatuh. "Sebenarnya tak ada kesurupan. Siswa-siswa itu hanya stres dan latah untuk mencari perhatian," kata salah satu guru, Indang Mardi Rahayu ketika dikonfirmasi.
Mereka kemudian dibawa ke ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Dari sejumlah siswa yang menyebut, sampai 12 anak yang mengalami hal kesurupan, pihak sekolah mencatat, hanya ada tujuh siswa yang mengalami kesurupan. Mereka ada yang menangis dan berteriak-teriak sendiri. Akibat dari situasi ini, seluruh siswa dipulangkan lebih awal dari jam seharusnya.
"Mereka sudah sadar setelah dibawa ke ruang UKS. Waktu kita panggilkan orang tua, mereka juga sadar sendiri karena takut. Ada yang kena maag karena tak sarapan, ada yang hanya karena kecapekan, jadi bukan kesurupan," pungkas Indang.
No comments:
Post a Comment