Saturday, November 17, 2012

Panen, Garam petani cuma dihargai Rp 400 per kilogram

Panen, Garam petani cuma dihargai Rp 400 per kilogram
Foto: Tambak Garam
Reporter: Ahmad Subagyo

Petani garam di daerah Pantai Utara, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku merugi karena harga jual garam yang diserap pasar di bawah modal produksi. Harga jual garam produksi petani lokal, paling tinggi sekitar Rp 400 per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu Warjo petani di daerah Pantura Kabupaten Indramayu hanya bisa produksi garam saat kemarau. Tapi, harga garam saat ini tidak stabil akibat lonjakan impor sehingga mereka merugi.

"Minat usaha produksi garam semakin berkurang, harapannya perlindungan usaha bagi petani dengan cara impor dibatasi," katanya seperti dilansir antara, Minggu (17/11).

Seorang petani garam, Kurnianto mengatakan harga garam saat ini sangat sulit diprediksi dan saat panen raya cenderung harganya anjlok. "Petani merugi karena melimpahnya garam impor. Paling laku harga garam buatan lokal dijual Rp 300 hingga Rp 400 per kilogram," katanya.

Dia berharap ada kebijakan pemerintah agar usaha garam yang digeluti masyarakat di Pantura Indramayu dan Cirebon bisa bertahan. "Selama ini mereka harus bersaing harga dengan garam impor," katanya.

Sekretaris Eksekutif Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI), Kasan menuturkan, pihaknya siap memberikan perlindungan kepada petani yang merasa dirugikan akibat melimpahnya barang impor. "Pemerintah harus memperhatikan kebutuhan impor tersebut, untuk menjaga dan mempertahankan pelaku usaha lokal," katanya.

No comments:

Post a Comment