Saturday, November 17, 2012

Ratusan mahasiswa demo di HI kecam agresi Israel ke Palestina

Ratusan mahasiswa demo di HI kecam agresi Israel ke Palestina
Foto: Mahasiswa demo di HI ©2012 Okesharezone/Faiz Abidin
Reporter: Basuki Purnomo

Hari ini ratusan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran HI Jakarta. Mereka mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.

"Kami di sini mengutuk Zionis Israel yang secara brutal menyerang Palestina. Akibat serangan itu anak-anak bahkan ibu hamil juga ikut menjadi korban," kata koordinator aksi, Edi Kurniawan di Bundaran HI, Minggu (18/11/2012).

Akibat serangan Israel selama empat hari itu, menurut Edi, telah menewaskan 41 warga Palestina dan melukai 335 warga sipil. Serangan itu harus segera dihentikan.

"Tidak pernah ada dalam sejarah yang namanya Negara Israel. Justru PBB dan dunia internasional harus segera mengadili Zionis Israel. Apa yang sudah dilakukan Israel terhadap sipil palestina adalah pelanggaran HAM terberat. Hal itu tidak bisa dibiarkan," tegas edi.

Sementara itu, secara terpisah, Ketua Umum PP KAMMI, Muhammad Ilyas mengatakan bahwa aksi serupa akan dilakukan secara nasional di semua daerah. Melalui aksi tersebut, KAMMI ingin mengajak seluruh elemen bangsa berperan aktif membantu Palestina baik secara moril maupun materil. Secara nyata, KAMMI juga melakukan penggalangan dana secara nasional untuk rakyat Palestina.

"KAMMI punya akses yang menjamin bantuan rakyat Indonesia akan sampai ke rakyat Palestina langsung," kata Ilyas.

Ilyas juga meminta kepada pemerintah Indonesia agar bersikap tegas terhadap kebrutalan Israel di Jalur Gaza. Indonesia sebagai negara yang mengharamkan penjajahan di atas dunia harus mendukung kemerdekaan Palestina dan menghapus segala bentuk penjajahan di atas bumi Palestina.

"Pemerintah Indonesia yang memiliki posisi terpandang di dunia internasional tidak cukup sekedar berkomentar. Sesuai amanah pembukaan UUD 1945, Indonesia harus mendukung kemerdekaan Palestina," tegas Ilyas.

No comments:

Post a Comment