Foto: Dahlan Iskan
Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari menyesali tindakan Dahlan Iskan yang mengumpulkan para petinggi media di saat terjadinya perseteruan antara Kementerian BUMN dan DPR. Dahlan yang mantan bos media diminta tidak mengarahkan para pemimpin redaksi untuk membela dirinya.
"Aku menyesali, ini kaya praktik orde baru, PDIP gak pernah bikin gitu-gitu, kita fair aja, gebuk ya gebuk, menang ya menang, bersaing secara sehatlah," jelas Eva di Gedung DPR, Kamis (8/11).
Anggota komisi bidang hukum ini juga menyayangkan perbuatan Dahlan yang tidak pada posisinya sebagai Menteri.
"Ungkap siapa pemerasnya, take on that issue, bukan kemudian dia menginstruksikan media untuk mengikuti maunya dia," tuturnya.
Eva juga menyatakan, dalam persoalan ini tidak bijak apabila Dahlan mengumpulkan petinggi media hanya untuk meminta perlindungan.
"Dia mau memainkan trial by media, kalo mau melakukan perlindungan yah ke polisi dong, aneh sekali logikanya," terang Eva.
Tindakan ini juga termasuk upaya Dahlan menuju 2014?
"2014 apa, wong dia gak punya partai kok, maksudku yang fair aja, karena dia punya media trus dia mau mengarahkan media gitu, kan gak fair," tutupnya.
"Aku menyesali, ini kaya praktik orde baru, PDIP gak pernah bikin gitu-gitu, kita fair aja, gebuk ya gebuk, menang ya menang, bersaing secara sehatlah," jelas Eva di Gedung DPR, Kamis (8/11).
Anggota komisi bidang hukum ini juga menyayangkan perbuatan Dahlan yang tidak pada posisinya sebagai Menteri.
"Ungkap siapa pemerasnya, take on that issue, bukan kemudian dia menginstruksikan media untuk mengikuti maunya dia," tuturnya.
Eva juga menyatakan, dalam persoalan ini tidak bijak apabila Dahlan mengumpulkan petinggi media hanya untuk meminta perlindungan.
"Dia mau memainkan trial by media, kalo mau melakukan perlindungan yah ke polisi dong, aneh sekali logikanya," terang Eva.
Tindakan ini juga termasuk upaya Dahlan menuju 2014?
"2014 apa, wong dia gak punya partai kok, maksudku yang fair aja, karena dia punya media trus dia mau mengarahkan media gitu, kan gak fair," tutupnya.
No comments:
Post a Comment