Saturday, November 3, 2012

Cerita Bang Ali tak mau usir pelacur dari Ancol

Cerita Bang Ali tak mau usir pelacur dari Ancol
Foto: Lebaran Ancol
Reporter: Renatha Setiani

Presiden Soekarno punya jasa besar menggagas pembangun Ancol sebagai obyek wisata Ancol. Tahun 1962, di bawah perintah Soekarno, megaproyek Ancol dimulai.

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin punya jasa yang tak kalah besar. Setelah tragedi G30S tahun 1965, megaproyek Ancol nyaris terhenti. Tak ada biaya atau investor yang melirik Ancol. Tapi Bang Ali bertekad melanjutkan proyek yang sempat terbengkalai itu. Soal tekad, siapa yang tak kenal watak Bang Ali yang keras dan pantang menyerah.

Bang Ali dan pemimpin proyek pembangunan Ancol Soekardjo Hardjosoewirjo kemudian menggandeng PT Pembangunan Jaya sebagai mitra kerja. Proyek ini pun bisa berlanjut.

Kala itu dibangun wahana night club Bina Ria. Itulah wahana pertama dan satu-satunya di Ancol. Untuk masuk kawasan Ancol pun mulai ditarik biaya walau jalan belum diaspal dan belum ada listrik. Penerangan masih menggunakan obor.

"Nah, di antara pengunjung yang datang ke Ancol, hadir pula para nona-nona cantik yang rupanya berprofesi sebagai PSK yang biasa beroperasi di sepanjang Jl Gunung Sahari dan Kramat Tunggak," kenang Soekardjo seperti ditulis dalam buku Jejak Soekardjo Hardjosoewirjo di Taman Impian Jaya Ancol yang ditulis Sugianto Sastrosoemarto dan Budiono dan diterbitkan Kompas.

Soekardjo melapor pada Bang Ali. Tapi Bang Ali membiarkan para pelacur itu tetap berada di Ancol dan tidak ditangkap.

"Bukan kamu yang dosa. Itu urusan mereka sendiri. Kamu nggak dosa, yang dosa itu mereka. Sudah biar saja," kata Bang Ali.

Soal pelacuran ini juga diceritakan oleh Tarmiji (60), seorang warga Ancol. Menurutnya yang datang adalah PSK bertarif murah.

"Namanya obyek wisata, apalagi masih sepi ada aja yang manfaatin. Yang datang ke Ancol itu PSK yang tarifnya murah. Biasanya pas masuk bajunya biasa, pas di dalam mereka ganti baju. Makanya Ancol dulu agak miring namanya," cerita Tarmiji.

Bang Ali terus membenahi Ancol. Di zaman Bang Ali wahana-wahana lain yang melengkapi rekreasi di Ancol antara lain Gelanggang Renang, Gelanggang Samudera, Padang Golf, Putri Duyung Cottage, Sunset Steambath, Arena Bermain Anak dan Tugu Layar.

Pembangunan wahana inilah yang perlahan menghapus citra Ancol sebagai kawasan hitam.

No comments:

Post a Comment