Thursday, November 8, 2012

Obama akan kunjungi Myanmar

Obama akan kunjungi Myanmar
Foto: Tokoh oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Reporter: Dewi Safitri

Presiden Amerika Serikat baru terpilih kembali Barack Hussein Obama berencana mengunjungi Myanmar pada 19 November. Obama akan menemui Presiden Myanmar U Thein Sein dan peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.

Kantor berita Reuters melaporkan, Kamis (8/11), Obama akan menjadi presiden Amerika pertama yang mengunjungi negara di Asia Tenggara itu. "Presiden Obama bakal datang ke Myanmar 19 November untuk menemui Presiden U Thein Sein dan Aung San Suu Kyi dalam acara berbeda," kata seorang pejabat pemerintah Myanmar tidak mau disebut namanya kepada Reuters.

Nyan Win, pejabat Partai Liga Nasional buat Demokrasi (NLD), mengatakan Suu Kyi dalam waktu dekat akan mengunjungi India sebelum kedatangan Obama. "Suu Kyi akan pergi ke India selama sepekan pada 12 November. Tapi saya tidak yakin kapan persisnya dia akan kembali."

Amerika telah menunda sanksi terhadap Myanmar tahun ini untuk mengakui perkembangan pembangunan politik dan ekonomi di negara berpenduduk mayoritas umat Buddha itu. Perusahaan-perusahaan Amerika juga mulai banyak beroperasi di Myanmar lantaran melimpahnya sumber daya alam di sana dan upah tenaga kerja murah.

Dalam setengah abad, Hillary Clinton menjadi menteri luar negeri pertama Amerika mengunjungi Myanmar November tahun lalu. Kunjungan Obama nanti akan memperkuat pengaruh Amerika di sejumlah negara Asia.

Obama akan mengunjungi Asia Tenggara untuk menghadiri pertemuan dengan ASEAN di Kamboja. Acara itu akan berlangsung 15 hingga 20 November dan Obama dijadwalkan hadir di Ibu Kota Pnom Penh 18 November.

Myanmar selama ini dikenal dekat dengan China. Negara ini juga banyak mendapat sanksi dari negara Barat lantaran sering terjadi pelanggaran hak asasi.

Konflik antara umat Buddha dan minoritas muslim Rohingya di Rakhine sejak Juni lalu sedikitnya telah menewaskan 180 orang. Kekerasan bulan lalu menewaskan 88 orang dan menghanguskan ribuan rumah penduduk. Puluhan ribu warga muslim Rohingya telah mengungsi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut 800 ribu umat muslim Rohingya sudah lama menjadi kaum minoritas paling banyak dianiaya di dunia.

No comments:

Post a Comment