Konser musisi uzur, yang tua dan mempesona

Tidak banyak musisi yang mampu bertahan melawan usia untuk terus berkarya. Apalagi menelurkan album dan menghibur penggemarnya dalam konser. Konser adalah bentuk pertemuan intim antara penggemar dengan idola. Mau tidak mau sang musisi harus bisa tampil di panggung seperti harapan dan bayangan penggemarnya, meski dalam umur yang tidak lagi muda.

Dari sekian banyak legenda musik dunia, hanya beberapa grup band atau solois yang masih terus berkarya hingga hari tuanya. Meskipun umur mereka lebih dari 60-70 tahun. Lihat saja seperti legenda band rock progresif YES asal Inggris, Paul McCartney, Michael Philip Jagger, The Beach Boys, Sting, David Foster, dan sederet nama lainnya. Saat usia mereka yang tidak lagi muda, pertunjukan di atas panggung mereka juga tetap enerjik menghibur dan memukau.

Dari sederet nama legenda musik dunia itu, memiliki penggemar yang tidak sedikit di Indonesia. Buktinya, konser musik musisi mancanegara yang datang ke Indonesia tidak hanya menawarkan romantisme kepada penggemarnya. Namun, bisa menggebrak panggung di hadapan penggemarnya yang berbeda umur dan generasi dengan mereka. Tidak hanya tiket yang ludes, pujian terus menyertai setelah konser berlangsung.

Bens Leo, pengamat musik menjelaskan, tidak ada alasan tua bagi para musisi, mereka akan terus berkarya meski disergap usia. Justru saat usia senja itu, menurut Bens Leo, para legenda musik dunia kian menunjukkan kematangannya dalam bermusik. Bens mencontohkan bagaimana Iron Maiden, YES, hingga David Foster, mampu memukau penonton saat konser di Indonesia.

"Kedatangan musisi dunia yang sudah gaek seperti David Foster, Iron Maiden, sebentar lagi Sting dan Guns N Roses karena kapasitas mereka sebagai musisi hebat dunia. Tidak ada hubungannya konser mereka yang selalu penuh karena usia senja mereka," kata Bens Leo saat dihubungi merdeka.com pada Jumat (14/12) malam.

Dia menilai, penuhnya penonton yang digelar untuk musisi gaek dunia itu mestinya dilihat bukan karena usia semata, namun lebih pada karya. Bens mencontohkan bagaimana Sting sebagai salah satu bassist terbaik dunia yang tetap energik di atas panggung meski umurnya sudah mencapai 61 tahun.

Bekas vokalis The Police itu, bagi Bens Leo adalah sosok yang kompleks. Menurut Bens, Sting bisa memainkan musik rock, jazz, pop, hingga folk. Sedangkan Guns N Roses, bagi Bens, adalah legenda rock dunia yang tidak perlu diragukan. Apalagi grup musik itu masih memiliki Axl Roses sebagai vokalisnya.

"Penggemar musik sudah mengakui kemampuan mereka, apalagi Guns N Roses masih ada Axl Rose, mereka akan dikerumuni oleh penggemarnya dalam setiap konser di mana pun," ujar Bens Leo lebih lanjut.

Namun, dari sisi usia, para musisi dunia yang akan manggung di Indonesia kadang membuat penonton lebih banyak melihat dari segi usia saja. Bagi Bens Leo, hal itu sesuatu yang wajar. Dia mencontohkan bagaimana konser Sting yang akan berlangsung hari ini. Bens melihat banyak dari penggemar Sting yang akan menonton merasa memiliki kewajiban menonton, karena berpikiran itu adalah konser terakhir sang musisi.

Bagi Bens Leo, menurutnya hal itu sah-sah saja. Namun bagi dia, kedatangan para legenda musik dunia bukan datang dan konser karena umur itu. "Mestinya kita melihatnya pada karya mereka. Contoh Sting, manajemennya tidak hanya menyasar penonton yang penggemarnya saat muda dan sekarang seusia dengan Sting," kata Bens Leo.

Kalau sudah begitu, menurut Bens, masalah harga tiket tidak akan menjadi masalah bagi penggemar. Dia menilai kapasitas musisi itulah yang membuat dia layak ditunggu oleh penggemar musik dari berbagai umur. Meski akan ada romantisme masa lalu saat konser berlangsung, Bens menilai kualitas dan karya-karya terbaru yang ditawarkan ke penonton.

"Sekali lagi, kita melihat para legenda musik dunia yang datang ke Indonesia ini sebaiknya dalam kerangka musik, lebih pada karyanya, bukan pada umurnya. Toh, sudah terbukti setiap legenda itu konser di Indonesia jumlah penonton selalu membludak," ujar Bens Leo.