Tuesday, December 11, 2012

Artikel Habibie pengkhianat bangsa di Utusan diblokir

Artikel Habibie pengkhianat bangsa di Utusan diblokir
Foto: Koran utusan malaysia.
Reporter: Fauzan Salehudin

Tulisan Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin yang menyebut Presiden RI Ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai pengkhianatan bangsa hilang dari situs www.utusan.com.my. Sebelumnya artikel yang masuk dalam kolom editorial itu selain dimuat di koran juga dipublis di situs online tersebut.

Rabu (12/12), saat kami mengunjungi situs tersebut, artikel tersebut tidak lagi terpampang.

Begitu link tersebut dibuka, tampilannya yang keluar bukan artikel seperti kemarin, melainkan pemberitahuan bahwa link artikel dari Utusan tersebut telah dihapus.
Broken Link!

The content you are looking for is not available. You might had clicked on a broken link from another website or the content itself might have been removed. You may want to consider our archive on.
Sebelumnya dalam link tersebut, Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menyebut BJ Habibie sebagai pengkhianatan bangsa Indonesia. Dalam tulisannya, Maidin menyebut bila BJ Habibie tercatat sebagai Presiden Indonesia paling singkat dalam sejarah.

Maidin menuding Habibie tersingkir karena mengkhianati negaranya, dan juga telah menjadi tamu kehormatan bagi Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini.

Dalam tulisan kolom editorial berjudul 'Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim', Maidin menyebut mantan Menristek itu disingkirkan setelah menjadi Presiden Indonesia hanya selama 1 tahun 5 bulan karena setuju dengan desakan Barat agar mengadakan referendum di Timor Timur. Hal ini menyebabkan Timor Timur keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1999.

"Beliau mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999," tulis Maidin seperti dikutip dari Utusan.com, Selasa (11/12).

Tak hanya soal Timor-Timur, Maidin juga menyatakan Habibie adalah penyebab perpecahan bagi rakyat Indonesia. Saat Habibie memimpin, Indonesia memiliki 48 partai politik yang dinilai Maidin adalah sebagai bentuk perpecahan politik.

"Habibie menjadi gunting dalam lipatan terhadap Presiden RI Soeharto walaupun Soeharto yang membawanya kembali dari Jerman untuk kemudiannya menjadi wakil Presiden dan demikian juga yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim terhadap Tun Dr Mahahtir Mohamad ketika beliau menjadi Timbalan Perdana Menteri setelah dipungut daripada ABIM," tulis Maidin.

No comments:

Post a Comment