Thursday, December 13, 2012

Pedagang bakso di Kampung Melayu tak khawatir isu daging babi

Pedagang bakso di Kampung Melayu tak khawatir isu daging babi
Foto: Warung bakso rawon setan. ©2012 Katakan Merdeka
Reporter: Richardus Herry

Mencuatnya pemberitaan bakso oplosan daging sapi dan daging babi di daerah Jakarta Selatan rupanya tidak membuat panik para pedagang Bakso di Jakarta Timur. Bagi yang telah memiliki pelanggan tetap, kabar bakso daging babi itu bukan ancaman serius.

Paling tidak hal itulah yang diakui oleh Tomo (37) pemilik warung bakso rawon setan di terminal Kampung Melayu.

"Kalau kata saya sih pembeli sudah bisa menilai lah dagangan saya ini. Jadi kenapa harus takut selama saya dagang jujur pelanggan juga gak akan kecewa," ujarnya saat ditemui merdeka.com, Kamis (13/12).

Dikatakan Tomo, dirinya sudah hampir 3 tahun berjualan di terminal Kampung Melayu ini. Meskipun harga yang ditawarkannya cukup berbeda dengan harga pedagang bakso yang menggunakan gerobak, dia mengaku bahwa penjualnya tetap lancar.

"Kalau dibanding pedagang yang pakai gerobak memang kita lebih mahal. Kalau di gerobak untungnya Rp 1000 seporsi tapi campuran baksonya lebih banyak sagunya. Kita sagunya sedikit dagingnya kita banyakin jadi kalau mahal wajar Kita kan juga sewa kios dan bayar karyawan," jelasnya.

Dikatakan pria asal Solo ini, dalam mengelola bakso buatannya dia langsung membeli daging sapi ke pasar dan menggilingnya sendiri. Untuk itu dia menjamin jika daging yang diolahnya menjadi bakso adalah murni daging sapi.

"Saya belanja langsung sendiri, dagingnya juga langsung digiling di pasar kalau yang berita kan tempat gilingnya pribadi," ungkapnya.

Tomo menjelaskan, satu kilo daging sapi yang dibelinya itu nantinya akan di buat menjadi 100 butir bakso berukuran kecil. Sedangkan 5 kilo daging sapi dan 10 kilo urat itu akan dibuat menjadi 50 butir bakso berukuran besar.

"Saya tahu harga sapi mahal. Makanya harga murah tidak jadi jaminan menurut saya. Selama kita dagangnya jujur jadi tidak perlu khawatir lah," jelasnya.

Sementara itu Henny (25) salah satu pelanggannya mengakui jika bakso yang dijual oleh Tomo adalah produk halal. Hal ini dikarenakan Henny sudah percaya dan telah menjadi pelanggan tetap.

"Gak khawatir, soalnya sebelum berita saya kan sudah jadi pelanggan jadi sudah kenal. Lagian kalaupun haram saya rasa gak akan dosa soalnya kan kita gak tahu kalau yang kita makan daging babi. Kecuali kita tahu dan kita masih tetap memakannya itu baru salah," tandasnya.

No comments:

Post a Comment